Sejarah Berdirinya Gampong
Legenda sejarah munculnya Kemukiman Buloh Seuma diawali Masuknya satu orang manusia di kawasan itu yakni Tgk.Yasin berasal dari Kuta Tinggi melalui Muara pesisir Pantai kemudian masuk orang lain dari hulu sungai perbatasan Singkil yakni Pawang Hatta beliau berasal dari Silimeng. Kedua-duanya membuka kebun. Pada suatu hari Tgk M Yasin kesungai tiba-tiba beliau menemukan ampas jagung yang hanyut, dengan sangat terheran beliau berpikir ini menandakan di hulu sungai tentu ada penghuninya, kemudian Tgk.Yasin membuat sebuah Sampan dari kulit kayu tarok, untuk mencari si penanam jagung tersebut beliau menyusuri sungai, dalam perjalanan beliau menghadapi semak-semak bambu kecil yang menutupi sungai dengan bersusah payah menebas bambu-bambu kecil tersebut sampai berhari-hari. Pawang Hatta yang ada di daerah hulu sambil berkebun nampaklah dari kejauhan asap di arah hilir sungai beliau juga heran ini menunjukan di hilir sungai ada manusia. Pawang Hatta berkeinginan mencari sumber asap tersebut dengan membuat sebuah sampan dari kulit kayu tarok dalam perjalanan menulusuri sungai Pawang Hatta juga menghadapi semak-semak dengan menebas bambu yang begitu padat menutupi sungai berhari-hari kemudian ditengah perjalanan mereka saling bertemu dan memperkenalkan diri ternyata mereka sama berasal dari Aceh Besar. Setelah itu mereka mengambil keputusan untuk membuka datara2n yang baru mereka temukan jadi sebuah perkampungan. Tgk Yasin mengajak Pawang Hatta turun kehulu sungai ditempat tinggal beliau setelah sampai mereka bersepakat untuk membuat nama dataran yang mereka temukan. Karena dalam perjalanan pencarian tadi mereka sama-sama menghadapi semak-semak bambu kecil maka mereka membuat nama Buloh Seuma yang berarti Bambu Kecil yang mereka temukan di sepanjang sungai yang mereka lewati.Lama-kelamaan datanglah orang-orang lain ke tempat tersebut. Mereka datang untuk berkebun lada akhirnya dataran tersebut menjadi sebuah perkampungan. Lama kelamaan mereka berpikir perlunya ada pemimpin di kawasan tersebut. Maka masyarakat mengharapkan salah seorang dari mereka menjadi pemimpin namun mereka menolaknya. Akhirnya mereka mencarilah orang yang bisa memimpin mereka dan bertemulah dengan orang Seuleukat. Maka tersebutlah mereka di bawah kepimpinan Raja Seulekat sehingga terbentuklah 11 gampong yaitu : Seulimeng, Titi Bayu, Tarok, Seneubok Gajah, Pinto Rimba, Suak Mahota, Gampong Tengoh, Raket, Kuta Padang, Suak Ameh, Suak Bugak.Menurut sejarah Gampong Kuta Padang terlahir disebabkan karena pada masa kepemimpinan Raja Seuleukat dibawah kepemimpinan T. Raja Nago, dilokasi gampong tersebut beliau membangun sebuah benteng (Kuta) untuk pertahanan di tengah padang yang luas sehingga masyarakat menyebutkan kawasan tersebut dengan sebutan Kuta Padang yang berarti sebuah benteng di tengah padang.Keberadaan Kuta Padang itu sendiri sudah sangat lama dan merupakan sebuah gampong yang lahir bersamaan dengan terbentuknya kawasan Buloh Seuma di bawah pemerintahan ulee balang dan diakui oleh pemerintahan pada saat itu.